Resume Kelompok 5
A. Pengertian Individu
Individu berasal dari kata in dan devided. Dalam
Bahasa Inggris in salah satunya
mengandung pengertian tidak, sedangkan divided
artinya terbagi. Jadi individu artinya tidak terbagi, atau suatu kesatuan. Dalam
Bahasa Latin individu berasal dari kata individium
yang berarti yang tidak terbagi, jadi merupakan suatu sebutan yang dapat
dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Setiap
manusia memiliki ciri khas dan keunikan atau ciri khas sendiri, tidak ada
manusia yang persis sama. Dari sekian banyak manusia, ternyata masing-masing
memiliki keunikan tersendiri. Sekalipun orang itu terlahir secara kembar,
mereka tidak ada yang memiliki ciri fisik dan psikis yang persis sama.
B. Pengertian
Pemahaman Individu
Pemahaman indvidu adalah merupakan awal dari
kegiatan bimbingan dan konseling. Tanpa adanya pemahaman terhadap individu,
sangat sulit bagu guru pembimbing untuk memberikan bantuan karena pada dasarnya
bimbingan adalah bantuan dalam rangka pengembangan pribadi.
Pemahaman individu oleh Aiken (1997, hlm. 454) diartikan
sebagai “Appraising the presence or
magnitude of one or more personal characteristic. Assessing human behavior and
mental processes includes such procedures as observations, interviews, rating,
scale, check list, inventories, projective techniques, and tests”.
C. Pengumpulan
Data
1.
Prinsip Pengumpulan Data
Prinsip-prinsip pengumpulan dan penyimpanan data, yaitu:
a. Kelengkapan data
b. Relevansi
data
c. Keakuratan
data
d. Efisiensi
penyimpanan data
e. Efektivitas
penggunaan data
2. Macam-macam Data
Macam-macam
data:
a. Kecakapan
1) Kecakapan
potensial (potential ability)
2) Kecakapan
actual (actual ability)
b. Kepribadian
1) Fisik dan kebebasan
2) Psikis
3) Kegiatan : ekstrakurikuler
4) Keunggulan-keunggulan
dalam bidang: akademik. Keagamaan. Olahraga, kesenian, keterampilan, sosial,
dll.
5) Pengalaman istimewa dan prestasi yang telah diraih
6) Latar belakang
7) Agama dan moral
3.
Sumber Data
Pemahaman individu siswa dapat dilakukan melalui
beberapa suber, yaitu:
a. Sumber
pertama yaitu siswa itu sendiri yang dapat dilakukan melalui wawancara,
observasi ataupun teknik pengukuran.
b. Sumber
kedua yaitu orang tua siswa dan keluarga terdekat siswa, guru-guru yang pernah
mengajar dan bergaul lama dengan siswa, temannya, dokter pribadi dan
sebagainya.
4.
Aspek-Aspek yang Dihimpun dalam
Pengumpulan Data
Data yang perlu dikumpulkan, disusun dan dipeliharameliputi
data pribadi dan data umum. Data pribadi siswa di sekolah, misalnya meliputi
berbagai hal dalam pokok-pokok berikut:
a.
Identitas pribadi
b.
Latar belakang rumah dan keluarga
c.
Kemampuan mental, bakat, dan kondisi
kepribadian
d.
Sejarah pendidikan, hasil belajar,
nilai-nilai mata pelajajaran
e.
Hasil tes diagnostik
f.
Sejarah kesehatan
g.
Pengalaman ekstrakurikuler dan kegiatan
di luar sekolah
h.
Minat dan cita-cita pendidikan dan
pekerjaan/jabatan
i.
Prestasi khusus yang pernah diperoleh
j.
Deskripsi menyeluruh hasil belajar siswa
setiapa kelas
k.
Sosiometri setiap kelas
l.
Laporan penyelenggaraan diskusi/belajar
kelompok
5.
Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan
dalam Pengumpulan Data
Beberapa hal perlu mendapatkan perhatian dalam
rangka penyelenggaraan himpunan data dan pemanfaatannya secara optimal.
a. Materi
himpunan data yang baik (akurat dan lengkap).
b. Data
tentang individu selalu bertambah, berubah, berkembang, dan dinamis.
c. Data
yang terkumpul disusun dalam format-format yang teratur rapi menurut sistem
tertentu.
d. Data
dalam himpunan data itu pada dasarnya bersifat rahasia.
e. Mengingat
bahwa data yang dikumpulkan cukup banyak.
6.
Manajemen dan Penggunaan Data
Program
bimbingan dan konseling komprehensif diarahkan oleh data. Penggunaan data di
dalam layanan bimbingan dan konseling akan menjamin setiap peserta didik
memperoleh manfaat dari layanan bimbingan dan konseling. Konselor harus
menunjukkan bahwa setiap aktivitas diimplementasikan sebagai bagian dari
keutuhan program bimbingan dan konseling yang didasarkan atas analisis cermat
terhadap kebutuhan, prestasi, dan data terkait peserta didik. Data yang
diperoleh dan digunakan perlu diadministrasikan dengan baik dan cermat. Manajemen
data dilakukan secara manual maupun komputer.
D. Teknik Pemahaman
1. Pemberian
Instrumen
Berbagai
instrumen dapat membantu melengkapi dan mendalami pemahaman tentang klien dan
masalahnya itu.Dalam kaitan itu konselor perlu memiliki wawasan dan
keterampilan yang memadai dalam penggunaan berbagai instrumen
tersebut.Instrumentasi bimbingan dan konseling memang merupakan salah satu
sarana yang perlu dikembangkan agar pelayanan bimbingan dan konseling
terlaksana secara lebih cermat dan berdasarkan data empirik.
Ada beberapa
pertimbangan yang perlu mendapat perhatian para konselor dalam penerapan instrumentasi bimbingan dan
konseling. Antara lain yaitu:
a. Instrumen
yang dipakai haruslah yang sahih dan terandalkan.
b. Pemakai
instrument (dalam hal ini konselor) bertanggung jawab atas pemilihan instrument
yang akan dipakai (misalnya tes).
c. Pemakaian
instrumen, misalnya, harus dipersiapkan secara matang.
d. Perlu
diingat bahwa tes atau instrument apa pun hanya merupakan salah satu sumber
dalam rangka memahami individu secara lebih luas dan dalam.
e. Ada
dan dipergunakannya berbagai instriumen lainnya bukanlah syarat mutlak bagi
pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling.
Instrumen bimbingan dan konseling meliputi
digunakan dan dikembangkan berbagai
instrumen, baik berupa tes maupun
nontes.
a. Instrumen
Tes
Tes dipandang
sebagai suatu alat yang digunakan dalam proses terapeutik dan memberikan
sumbangan dalam membantu klien (siswa) untuk membuat keputusan dan perencanaan
sendiri. Ada tiga fungsi penggunaan tes dalam konseling yaitu: 1) sebagai alat diagnostik,2)
menemukan minat dan nilai , dan 3) membuat prediksi tingkah laku.
Secara umum kegunaan berbagai tes itu ialah membantu
konselor dalam:
1)
Memperoleh dasar-dasar pertimbangan
berkenaan dengan berbagai masalah pada individu yang dites, seperti masalah
penyesuaian dengan ligkungan, masalah prestasi belajar atau hasil belajar,
masalah penempatan dan penyaluran;
2)
Memahami sebab-sebab terjadinya masalah
diri individu;
3)
Mengenali individu (misalnya siswa di
sekolah) yang memiliki kemampuan yang sangat tinggi dan sangat rendah yang
memerlukan bantuan khusus;
4)
Memperoleh gambaran tentang kecakapan,
kemampuan, atau keterampilan seseorang individu dalam bidang tertentu.
Adapun beberapa
instrument tes yaitu sebagai berikut:
1) Tes
Intelegensi (Kecerdasan)
2) Tes
Bakat
3) Tes
prestasi belajar (Achivement Tests)
b. Instrumen
Nontes
Instrumen
non-tes meliputi berbagai prosedur, seperti pengamatan, wawancara, catatan
anekdot, angket, sosiometri, inventori yang dibakukan
Berikut ini
beberapa bentuk instrumen nontes yaitu sebagai berikut:
1) Catatan
anekdot; yaitu catatan otentik hasil observasi.
2) Angket;
merupakan alat pengumpul data melalui komunikasi tidak langsung, yaitu melalui
tulisan.
3) Daftar
cek.
4) Autobiografi
(riwayat atau karangan) dan catatan harian; merupakan ungkapan pribadi murid
tentang pengalaman hidupnya, cita-citanya, keadaan keluarga, dan lain-lain.
5) Sosiometri;
bertujuan untuk memperoleh informasi tentang hubungan atau interaksi sosial
(saling penerimaan atau penolakan) diantara peserta didik.
6) Inventori.
2. Teknik
Wawancara
Wawancara merupakan teknik untuk
mengumpukan informasi melalui komunikasi langsung dengan responden (orang yang
minta informasi).
Dalam bimbingan dan konseling dikenal beberapa macam wawancara, yaitu:
a. Wawancara pengumpulan data (informational interview)
b. Wawancara konseling (counseling interview)
c. Wawancara disiplin (diciplinary interview)
d. Wawancara penempatan (placement interview)
3. Observasi
(Pengamatan)
Teknik observasi dapat
dikelompokkan ke dalam beberapa jenis:
a. Observasi sehari-hari (daiily observation)
b. Observasi sistematis (systematic observation)
c. Observasi partisipatif (participative observation)
d. Observasi non-partisipasif (non participative observation)
4. Studi
Kasus
Studi kasus merupakan teknik mempelajari
perkembangan seorang murid secara menyeluruh dan mendalam serat mengungkap
seluruh aspek pribadi murid yang datanya diperoleh dari bebagai pihak.
5. Konferensi
Kasus
Konferensi kasus merupakan suatu pertemuan diantara
beberapa unsur di sekolah untuk membicarakan seorang atau beberapa murid yang
mempunyai masalah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar