TERTAWALAH SEBELUM TERTAWA ITU DILARANG - WARKOP DKI

Minggu, 05 April 2015

TEKNIK-TEKNIK DASAR PEMAHAMAN INDIVIDU


Resume Kelompok 5
 
A.    Pengertian Individu
Individu berasal dari kata in dan devided. Dalam Bahasa Inggris in salah satunya mengandung pengertian tidak, sedangkan divided artinya terbagi. Jadi individu artinya tidak terbagi, atau suatu kesatuan. Dalam Bahasa Latin individu berasal dari kata individium yang berarti yang tidak terbagi, jadi merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Setiap manusia memiliki ciri khas dan keunikan atau ciri khas sendiri, tidak ada manusia yang persis sama. Dari sekian banyak manusia, ternyata masing-masing memiliki keunikan tersendiri. Sekalipun orang itu terlahir secara kembar, mereka tidak ada yang memiliki ciri fisik dan psikis yang persis sama.

B.     Pengertian Pemahaman Individu
Pemahaman indvidu adalah merupakan awal dari kegiatan bimbingan dan konseling. Tanpa adanya pemahaman terhadap individu, sangat sulit bagu guru pembimbing untuk memberikan bantuan karena pada dasarnya bimbingan adalah bantuan dalam rangka pengembangan pribadi.
Pemahaman individu oleh Aiken (1997, hlm. 454) diartikan sebagai “Appraising the presence or magnitude of one or more personal characteristic. Assessing human behavior and mental processes includes such procedures as observations, interviews, rating, scale, check list, inventories, projective techniques, and tests”.

C.     Pengumpulan Data
1.      Prinsip Pengumpulan Data
Prinsip-prinsip pengumpulan dan penyimpanan data, yaitu:
a.       Kelengkapan data
b.      Relevansi data
c.       Keakuratan data
d.      Efisiensi penyimpanan data
e.       Efektivitas penggunaan data

2.      Macam-macam Data
Macam-macam data:
a.       Kecakapan
1)      Kecakapan potensial (potential ability)
2)      Kecakapan actual (actual ability)
b.      Kepribadian
1)      Fisik dan kebebasan
2)      Psikis
3)      Kegiatan : ekstrakurikuler
4)      Keunggulan-keunggulan dalam bidang: akademik. Keagamaan. Olahraga, kesenian, keterampilan, sosial, dll.
5)      Pengalaman istimewa dan prestasi yang telah diraih
6)      Latar belakang
7)      Agama dan moral


3.      Sumber Data
Pemahaman individu siswa dapat dilakukan melalui beberapa suber, yaitu:
a.       Sumber pertama yaitu siswa itu sendiri yang dapat dilakukan melalui wawancara, observasi ataupun teknik pengukuran.
b.      Sumber kedua yaitu orang tua siswa dan keluarga terdekat siswa, guru-guru yang pernah mengajar dan bergaul lama dengan siswa, temannya, dokter pribadi dan sebagainya.

4.      Aspek-Aspek yang Dihimpun dalam Pengumpulan Data
Data yang perlu dikumpulkan, disusun dan dipeliharameliputi data pribadi dan data umum. Data pribadi siswa di sekolah, misalnya meliputi berbagai hal dalam pokok-pokok berikut:
a.       Identitas pribadi
b.      Latar belakang rumah dan keluarga
c.       Kemampuan mental, bakat, dan kondisi kepribadian
d.      Sejarah pendidikan, hasil belajar, nilai-nilai mata pelajajaran
e.       Hasil tes diagnostik
f.       Sejarah kesehatan
g.      Pengalaman ekstrakurikuler dan kegiatan di luar sekolah
h.      Minat dan cita-cita pendidikan dan pekerjaan/jabatan
i.        Prestasi khusus yang pernah diperoleh
j.        Deskripsi menyeluruh hasil belajar siswa setiapa kelas
k.      Sosiometri setiap kelas
l.        Laporan penyelenggaraan diskusi/belajar kelompok

5.      Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pengumpulan Data
Beberapa hal perlu mendapatkan perhatian dalam rangka penyelenggaraan himpunan data dan pemanfaatannya secara optimal.
a.       Materi himpunan data yang baik (akurat dan lengkap).
b.      Data tentang individu selalu bertambah, berubah, berkembang, dan dinamis.
c.       Data yang terkumpul disusun dalam format-format yang teratur rapi menurut sistem tertentu.
d.      Data dalam himpunan data itu pada dasarnya bersifat rahasia.
e.       Mengingat bahwa data yang dikumpulkan cukup banyak.

6.      Manajemen dan Penggunaan Data
Program bimbingan dan konseling komprehensif diarahkan oleh data. Penggunaan data di dalam layanan bimbingan dan konseling akan menjamin setiap peserta didik memperoleh manfaat dari layanan bimbingan dan konseling. Konselor harus menunjukkan bahwa setiap aktivitas diimplementasikan sebagai bagian dari keutuhan program bimbingan dan konseling yang didasarkan atas analisis cermat terhadap kebutuhan, prestasi, dan data terkait peserta didik. Data yang diperoleh dan digunakan perlu diadministrasikan dengan baik dan cermat. Manajemen data dilakukan secara manual maupun komputer.

D.    Teknik Pemahaman
1.      Pemberian Instrumen
Berbagai instrumen dapat membantu melengkapi dan mendalami pemahaman tentang klien dan masalahnya itu.Dalam kaitan itu konselor perlu memiliki wawasan dan keterampilan yang memadai dalam penggunaan berbagai instrumen tersebut.Instrumentasi bimbingan dan konseling memang merupakan salah satu sarana yang perlu dikembangkan agar pelayanan bimbingan dan konseling terlaksana secara lebih cermat dan berdasarkan data empirik.
Ada beberapa pertimbangan yang perlu mendapat perhatian para konselor dalam  penerapan instrumentasi bimbingan dan konseling. Antara lain yaitu:
a.       Instrumen yang dipakai haruslah yang sahih dan terandalkan.
b.      Pemakai instrument (dalam hal ini konselor) bertanggung jawab atas pemilihan instrument yang akan dipakai (misalnya tes).
c.       Pemakaian instrumen, misalnya, harus dipersiapkan secara matang.
d.      Perlu diingat bahwa tes atau instrument apa pun hanya merupakan salah satu sumber dalam rangka memahami individu secara lebih luas dan dalam.
e.       Ada dan dipergunakannya berbagai instriumen lainnya bukanlah syarat mutlak bagi pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling.
Instrumen bimbingan dan konseling meliputi digunakan  dan dikembangkan berbagai instrumen, baik berupa tes maupun  nontes.
a.       Instrumen Tes
Tes dipandang sebagai suatu alat yang digunakan dalam proses terapeutik dan memberikan sumbangan dalam membantu klien (siswa) untuk membuat keputusan dan perencanaan sendiri. Ada tiga fungsi penggunaan tes dalam konseling yaitu: 1) sebagai alat diagnostik,2) menemukan minat dan nilai , dan 3) membuat prediksi tingkah laku.
Secara umum kegunaan berbagai tes itu ialah membantu konselor dalam:
1)   Memperoleh dasar-dasar pertimbangan berkenaan dengan berbagai masalah pada individu yang dites, seperti masalah penyesuaian dengan ligkungan, masalah prestasi belajar atau hasil belajar, masalah penempatan dan penyaluran;
2)   Memahami sebab-sebab terjadinya masalah diri individu;
3)   Mengenali individu (misalnya siswa di sekolah) yang memiliki kemampuan yang sangat tinggi dan sangat rendah yang memerlukan bantuan khusus;
4)   Memperoleh gambaran tentang kecakapan, kemampuan, atau keterampilan seseorang individu dalam bidang tertentu.
Adapun beberapa instrument tes yaitu sebagai berikut:
1)      Tes Intelegensi (Kecerdasan)
2)      Tes Bakat
3)      Tes prestasi belajar (Achivement Tests)

b.      Instrumen Nontes
Instrumen non-tes meliputi berbagai prosedur, seperti pengamatan, wawancara, catatan anekdot, angket, sosiometri, inventori yang dibakukan
Berikut ini beberapa bentuk instrumen nontes yaitu sebagai berikut:
1)    Catatan anekdot; yaitu catatan otentik hasil observasi.
2)    Angket; merupakan alat pengumpul data melalui komunikasi tidak langsung, yaitu melalui tulisan.
3)    Daftar cek.
4)    Autobiografi (riwayat atau karangan) dan catatan harian; merupakan ungkapan pribadi murid tentang pengalaman hidupnya, cita-citanya, keadaan keluarga, dan lain-lain.
5)    Sosiometri; bertujuan untuk memperoleh informasi tentang hubungan atau interaksi sosial (saling penerimaan atau penolakan) diantara peserta didik.
6)    Inventori.

2.      Teknik Wawancara
Wawancara merupakan teknik untuk mengumpukan informasi melalui komunikasi langsung dengan responden (orang yang minta informasi).
Dalam bimbingan dan konseling dikenal beberapa macam wawancara, yaitu:
a.    Wawancara pengumpulan data (informational interview)
b.    Wawancara konseling (counseling interview)
c.    Wawancara disiplin (diciplinary interview)
d.   Wawancara penempatan (placement interview)

3.      Observasi (Pengamatan)
Teknik observasi dapat dikelompokkan ke dalam beberapa jenis:
a.    Observasi sehari-hari (daiily observation)
b.    Observasi sistematis (systematic observation)
c.    Observasi partisipatif (participative observation)
d.   Observasi non-partisipasif (non participative observation)

4.      Studi Kasus
Studi kasus merupakan teknik mempelajari perkembangan seorang murid secara menyeluruh dan mendalam serat mengungkap seluruh aspek pribadi murid yang datanya diperoleh dari bebagai pihak.

5.      Konferensi Kasus
Konferensi kasus merupakan suatu pertemuan diantara beberapa unsur di sekolah untuk membicarakan seorang atau beberapa murid yang mempunyai masalah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar