TERTAWALAH SEBELUM TERTAWA ITU DILARANG - WARKOP DKI

Sabtu, 28 Maret 2015

PERAN PERSONEL BK DI SEKOLAH

Resume Kelompok 4


A.      Kerangka Kerja Utuh Bimbingan dan Konseling
Menurut Dirjen PMPTK DEPDIKNAS (2007) secara utuh keseluruhan proses kerja bimbingan dan konseling dalam pendidikan formal adalah sebagai berikut:


B.       Perencanaan Program Bimbingan dan Konseling
Penyusunan program bimbingan dan konseling di sekolah dimulai dari kegiatan asesmen atau mengidentifikasi aspek-aspek yang dijadikan bahan masukan bagi penyusunan program. Menurut Dirjen PMPTK DEPDIKNAS (2007), kegiatan asesmen terdiri dari asesmen lingkungan dan asesmen kebutuhan atau masalah peserta didik.
Menurut Dirjen PMPTK DEPDIKNAS (2007) struktur pengembangan program berbasis tugas-tugas perkembangan sebagai kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik adalah sebagai berikut:
a.       Rasional
b.      Visi dan Misi
Visi     : membangun iklim sekolah bagi kesuksesan seluruh peserta didik.
Misi    : memfasilitasi seluruh peserta didik memperoleh dan menguasai kompetensi baik dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotor, berlandaskan pada norma dan aturan agama.
c.       Deskripsi Kebutuhan
d.      Tujuan
e.       Komponen Program
Komponen program meliputi:
1)      Komponen pelayanan dasar
Komponen pelayanan dasar meliputi :
a)      Bimbingan klasikal
b)      Pelayanan orientasi
c)      Pelayanan informasi
d)     Bimbingan kelompok
e)      Pelayanan pengumpulan data.
2)      Komponen pelayanan responsif
Komponen pelayanan responseif terdiri dari :
a)      Konseling individual dan kelompok
b)      Referal atau alih tangan
c)      Kolaborasi dengan guru mata pelajaran atau wali kelas
d)     Kolaborasi dengan orang tua
e)      Kolaborasi dengan pihak-pihak terkait diluar sekolah
f)       Konsultasi
g)      Bimbingan teman sebaya
h)      Konferensi kasus
i)        Kunjungan rumah.
3)      Komponen perencanaan individual
Komponen perencanaan individual meliputi :
a)      Analisis kekuatan dan kelemahan peserta didik yang dilakukan oleh guru Bimbingan dan Konseling (BK).
b)      Pelayanan penempatan (penjurusan dan penyaluran), dengan tujuan untuk membentuk peserta didik menempati posisi yang sesuai dengan bakat dan minatnya.
4)      Komponen dukungan sistem
Komponen dukungan sistem terdiri dari :
a)      Pengembangan profesi
b)      Manajemen program
c)      Riset dan pengembangan
f.       Rencana Operasional
Rencana kegiatan ini diperlukan agar program bimbingan dan konseling dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
g.      Pengembangan Tema atau Topik
h.      Pengembangan Satuan Pelayanan
i.        Evaluasi
Kegiatan evaluasi meliputi:
1)      Evaluasi terhadap perkembangan peserta didik. Evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui tingkat ketercapaian tujuan yang telah dirumuskan.
2)      Evaluasi terhadap keterlaksanaan program. Evaluasi ini dilakukan sebagai bentuk akuntabiltas pelayanan bimbingan  dan konseling.
j.        Anggaran

Kamis, 05 Maret 2015

KONSEP DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING



Resume Kelompok 2

A.    Definisi Bimbingan dan Konseling
Bimbingan berasal dari kata to guide kemudian menjadi guidance yang mempunyai arti menunjukkan, membimbing, menuntun, ataupun membantu. Sedangkan konseling diambil dari bahasa Inggris counseling dulu diterjemahkan dengan penyuluhan (bersifat umum), sekarang diartikan konseling itu sendiri (bersifat spesifik mengenai kejiwaan). Konseling adalah bantuan pertolongan, tuntunan yang di berikan kepada seseorang untuk mengatasi kesulitan atau masalah secara langsung berhadapan muka atau face to face relation untuk mencapai kesejahteraan hidup. Jadi pengertian bimbingan dan konseling yaitu suatu bantuan yang diberikan oleh konselor kepada konseli agar konseli mampu menyelesaikan masalah yang dihadapinya dan juga mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya. Pengertian bimbingan dan konseling yang telah disebutkan diatas diartikan secara terpisah, namun dalam prakteknya bimbingan dan konseling tidaklah terpisah.

B.     Fungsi Bimbingan dan Konseling
Menurut Tohirin (2007:29), pelayanan bimbingan dan konseling khususnya di sekolah atau madrasah memiliki beberapa fungsi, yaitu:
1.      Fungsi Pencegahan (preventif)
a.       Layanan orientasi
b.      Layanan pengumpulan data
c.       Layanan kegiatan kelompok
d.      Bimbingan karir
2.      Pemahaman
a.       Pemahaman tentang individu
b.      Pemahaman tentang masalah individu
c.       Pemahaman tentang lingkungan
3.      Pengentasan
4.      Pemeliharaan
5.      Penyaluran
6.      Penyesuaian
7.      Pengembangan
8.      Perbaikan (kuratif)
9.      Advokasi.

C.     Prinsip Bimbingan dan Konseling
Dalam memberikan pelayanan bimbingan dan konseling disekolah dan madrasah, ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan. Prinsip-prinsip tersebut dijadikan pedoman dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling. Maknanya, apabila bimbingan dan konseling dilaksanakan tidak sesuai dengan prinsip-prinsip tersebut , maka dapat diartikan bahwa itu bukan merupakan bimbingan konseling dalam arti yang sebenarnya. Adapun prinsip-prinsip bimbingan dan konseling yaitu:
1.      Prinsip-prinsip Umum
2.      Prinsip-prinsip Khusus yang Berhubungan dengan Individu
3.      Prinsip-prinsip Khusus yang Berhubungan dengan Pembimbing
4.      Prinsip-prinsip Khusus yang Berhubungan dengan Organisasi dan Administrasi Bimbingan dan Konseling.